2012 adalah sebuah film bencana tahun 2009 yang disutradarai Roland Emmerich. Film ini memiliki ensemble cast, termasuk John Cusack, Amanda Peet, Danny Glover, Thandie Newton, Oliver Platt, Chiwetel Ejiofor, dan Woody Harrelson. Film ini akan didistribusikan oleh Columbia Pictures. Syuting dimulai bulan Agustus 2008 di Vancouver.
Alur
Film ini terinspirasi oleh ide peristiwa hari kiamat global yang bersamaan dengan akhir putaran Kalender Hitungan Panjang Maya pada atau sekitar 12 Desember 2012 (titik balik matahari musim dingin belahan Bumi utara).
Jackson Curtis (John Cusack) adalah seorang ayah yang telah bercerai yang bekerja sampingan sebagai supir limousin dan penulis, sementara bekas istrinya (Amanda Peet) dan anak-anaknya tinggal bersama dengan pacar barunya, Gordon (Thomas McCarthy).
Di kota Tikal suku Maya di Guatemala, korban bunuh diri massal tampaknya mempercayai kalender Maya, yang meramalkan akhir dunia yang bersamaan dengan Kesejajaran Galaktik, yang terjadi pada 21 Desember 2012, tanggal terjadinya titik balik matahari musim dingin di belahan Bumi utara. IHC (Institute for Human Continuity), sebuah organisasi rahasia, menyadari situasi ini dan mulai membangun bahtera besar di bawah Pegunungan Himalaya yang dirancang untuk menghadapi banyak bencana alam untuk menyelamatkan manusia, spesies tertentu, dan harta manusia yang paling berharga ketika kiamat akhirnya terjadi. Ada perdebatan tentang bagaimana dan kapan pemerintah dunia akan memberitahu warga mereka, dan cara memilih orang-orang yang akan diselamatkan dari kiamat ini. Sementara itu, ketika sedang dalam perjalanan siang menuju Yellowstone dengan dua anaknya, Jackson bertemu Charlie Frost (Woody Harrelson), yang membawakan acara radionya sendiri tentang prediksi suku Maya terhadap 21 Desember 2012.
Retakan besar terbentuk di Patahan San Andreas, California, dan meskipun pemerintah meyakinkan segalanya aman, Jackson tidak yakin. Menyewa pesawat pribadi dan memperoleh barang-barang darurat, ia pergi ke rumah Kate di L.A. untuk menyelamatkan keluarganya dan Gordon dari gempa bumi karena perpindahan kulit Bumi. Jackson dengan cepat mengumpulkan keluarganya, dan setelah perjalanan yang panjang dan berbahaya dengan jalan-jalan yang runtuh menuju Bandar Udara Santa Monica, pacar baru Amanda, Gordon menggunakan kemampuan terbangnya untuk menyelamatkan keluarga ini. Deluruh kota Los Angeles yang runtuh mulai tenggelam ke Samudera Pasifik. Ketika pesawat semakin kekurangan bahan bakar, kelompok ini melihat kemungkinan mendarat di Wyoming. Jackson memanfaatkan kesempatan ini untuk bertemu Charlie. Menentang keinginan Kate, Jackson dan Lily pergi mencari Charlie, meskipun menemukan vannya kosong. Melalui radio, Charlie memberitahukan pendengarnya bahwa ia telah pergi ke pegunungan untuk menyaksikan kiamat. Jackson mengambil van tersebut untuk menyelamatkan Charlie, tapi Charlie menolak pergi. Ketika Jackson dan Lily melarikan diri dari gunung api yang meletus, Charlie menyebutkan sebuah peta di van yang akan memperlihatkan rute lari. Jackson dan Lily pergi kembali ke pesawat melewati hujan batu lava. Setelah tiba, Lily lari ke pesawat, tapi Jackson tetap di van untuk mencari peta tersebut, dan itu terlalu lama. Ketika tanah terbuka, van itu jatuh ke sebuah celah. Keluarga Jackson ketakutan, tapi harus pergi. Jackson memegang pinggiran, dan berlari ke pesawat ketika tanah di belakangnya terus runtuh. Ia cukup cepat memasuki pesawat.
Semakin jelas bahwa tidak hanya California yang mengalami bencana: Gunung Api Super Yellowstone meletus; gempa besar terjadi di Amerika Selatan; Washington, D.C. dibanjiri oleh tsunami dan USS John F. Kennedy menghancurkan Gedung Putih; dan St. Peter's Basilica di Roma runtuh, menewaskan ribuan orang. Tsunami lain menghantam New York City, menenggelamkan Patung Liberty. Pemerintah AS akhirnya mengumumkan akhir dunia. Jackson dan keluarganya harus mencari jalan ke Cina untuk menaiki kapal besar, karena pesawat kecil mereka tak mampu melakukan perjalanan ini. Ketika mereka mencari pesawat baru, semuanya dipenuhi penumpang. Tetapi, Gordon bergantung pada salah satu klien lamanya, Tamara (Beatrice Rosen). Ia bersama dengan milyuner Rusia, Yuri Karpov (Zlatko Buric). Keluarga ini mengetahui bahwa Yuri telah membawa pesawat untuk kabur ke Cina. Jackson meminta untuk memperbolehkan keluarganya, tapi Yuri menolak. Tetapi, pilotnya, Sasha (Johann Urb) memberitahu bahwa ia membutuhkan seorang kopilotdan Jackson mengatakan Gordon adalah pilot terlatih. Sehingga, kelompok ini akhirnya menaiki pesawat tersebut sementara bandara hancur oleh gempa bumi.
Ketika mereka ada di udara, Sasha sadar bahwa pesawat ini tidak memiliki bahan bakar cukup untuk terbang ke Cina. Ia memberitahu Gordon, dan mereka setuju untuk mendarat di air. Sasha kemudian mengetahui bahwa mereka tidak lagi di atas lautan: kulit Bumi telah berpindah ribuan mil dan mereka mengarah ke Pegunungan Himalaya. Mengetahui resiko mendaratkan pesawat di atas salju, Sasha mengatakan pada penumpang untuk pergi ke penyimpanan kargo dan banyak mobil disimpan di sana, sementara ia dan Gordon mempertahankan kontrol dan membuka pintu kargo dari kokpit. Rencana mereka ialah mengeluarkan mobil tersebut dari penyimpanan kargo. Gordon harus meninggalkan Sasha dan berlari ke mobil tepat waktunya. Sasha mendaratkan pesawat di sebuah jurang, yang kemudian runtuh. Anggota kelompok lainnya mendarat selamat. Tamara menangis dan meminta agar mereka kembali untuk mencari Sasha. Sebelum mereka bertindak, helikopter Cina yang mengangkut hewan besar terbang di atas mereka. Satu helikopter mendarat, meskipun kelompok ini tahu bahwa mereka harus bayar untuk menaikinya. Yuri membayar untuk dirinya dan putranya, tapi menolak membayar untuk orang lain. Sebelum masuk helikopter, ia berkata pada Tamara bahwa ia tahu hubungannya dengan Sasha.
Kelompok ini tak memiliki pilihan kecuali jalan melintasi pegunungan untuk mencari kelompok lain. Sebuah mobil lewat, Jackson melempar batu ke arahnya. Mobil berbalik dan penumpang membolehkan mereka naik. Di dalamnya terdapat seorang biarawan Buddha, Nima (Osric Chau), dan neneknya (Lisa Lu). Mereka pergi untuk bertemu dengan saudara Nima, Tenzin (Chin Han), yang punya rencana untuk menyelinap ke kapal besar itu.
Setelah tiba, Tenzin marah. Ia mengatakan pada Nima bahwa rencananya tidak dapat melibatkan banyak orang, dan orang lain tidak bisa diikutkan bergabung. Jackson dan Kate memaksa pada Tenzin bahwa mereka membawa anak-anak. Setelah perdebatan panjang, Tenzin membolehkan seluruh kelompok bergabung.
Jackson dan keluarganya berusaha menyelinap ke kapal itu dengan bantuan Tenzin. Carl Anheuser (Oliver Platt), Kepala Staf Presiden kemudian memerintahkan agar gerbang kapal ditutup, sementara suplai belum cukup. Ketika gerbang ditutup, kaki Tenzin hancur dan Gordon tewas. Dr.Adrian Helmsley,penasihat ilmiah Presiden (Chiwetel Ejiofor), kaget dan memutuskan gerbang dibuka untuk korban selamat yang tersisa. Roda sebuah gerbang di kapal tersebut macet dan tak mau menutup, sehingga gerbang setengah terbuka. Mesin kapal tak bisa dinyalakan kecuali gerbang ditutup. Ketika tsunami menghantam kapal, sebuah struktur penopang utama patah, dan kapal mengapung menuju Gunung Everest. Jackson dan Noah berusaha memperbaiki roda kapal dan gerbang pun tertutup. Mesin dinyalakan kembali untuk menghindari tabrakan dengan gunung. Kapal menabrak Gunung Everest, tapi mengalami sedikit kerusakan. Ketika banjir menyurut, kapten kapal memutuskan Tanjung Harapan Baik di Afrika Selatan sebagai tanah baru yang cocok bagi korban selamat.
Sutradara Roland Emmerich dan komposer-produser Harald Kloser menulis naskah spekulatif berjudul 2012, yang dipasarkan ke studio-studio besar bulan Februari 2008. Hampir semua studio bertemu dengan Emmerich dan perwakilannya untuk mendengar perkiraan biaya sutradara dan alur ceritanya, sebuah proses yang pernah dijalani sutradara itu melalui film Independence Day (1996) dan The Day After Tomorrow (2004). Film ini menganggarkan biaya $260 juta. Pada bulan itu, Sony Pictures Entertainment memenangkan hak untuk naskah spekulatif itu, berencana mendistribusikannya di bawah Columbia Pictures. Studio ini berencana membuat film ini kurang dari biaya perkiraan.
Pemfilman dijadwalkan dimulai di Los Angeles, California, bulan Juli 2008, tapi kemudian pindah ke Vancouver bulan Agustus 2008 dan selesai Januari 2009. Karena pemogokan Screen Actors Guild 2008, pembuat film membuat rencana cadangan untuk meneruskan film ini. Uncharted Territory, Digital Domain, Double Negative, Scanline, Sony Pictures Imageworks dan lainnya diiikutkan untuk membuat efek visual untuk 2012. Thomas Wander membuat musik bersama Harald Kloser.
Meskipun film ini memperlihatkan kehancuran sejumlah bangunan budaya dan bersejarah terkenal di seluruh dunia, Emmerich mengatakan bahwa Kabah juga dipertimbangkan untuk dihancurkan. Kloser tidak ingin memasukkan Makkah, dengan alasan ia tak ingin sebuah fatwā dikeluarkan untuknya.
Pemeran
* John Cusack sebagai Jackson Curtis, penulis buku fiksi ilmiah yang bekerja sampingan sebagai supir limousine.
* Amanda Peet sebagai Kate, bekas istri Jackson.
* Liam James sebagai Noah Curtis, putra Jackson dan Kate.
* Morgan Lily sebagai Lilly Curtis, putri Jackson dan Kate.
* Thomas McCarthy sebagai Gordon, pacar Kate saat ini dan seorang dokter bedah plastik.
* Danny Glover sebagai Thomas Wilson, Presiden Amerika Serikat ke-45
* Thandie Newton sebagai Laura Wilson, putri Presiden.
* Chiwetel Ejiofor sebagai Adrian Helmsley, penasehat ilmiah Presiden.
* Oliver Platt sebagai Carl Anheuser, Kepala Staf.
* Woody Harrelson sebagai Charlie Frost, seseorang yang memprediksikan akhir dunia dan dianggap gila oleh orang lain. Alex Jones mengklaim Harrelson berkata padanya bahwa karakter Frost didasarkan pada dirinya. Tampaknya karakter Frost didasarkan pada Art Bell. Harrelson membandingkan karakternya pada figur mitologi Yunani, Cassandra, yang prediksinya ditolak.
* Ng Chin Han sebagai Lin Pang, seorang pekerja di Tibet.
* Zlatko Burić sebagai Yuri Karpov, seorang milyuner Rusia.
Musik
Musik asli untuk film ini digubah oleh Harald Kloser dan Thomas Wander. Penyanyi Adam Lambert dari American Idol menyumbang lagu untuk film ini yang berjudul "Time for Miracles" dan mengekspresikan rasa terima kasihnya untuk kesempatan wawancara dengan MTV. Musik film ini terdiri dari 24 track, yang juga termasuk lagu "Fades Like a Photograph" oleh Filter dan lagu lain berjudul "It's Not The End of The World", dikarang oleh Kloser dan Wander.
Pemasaran
Tanggal 12 November 2008, studio ini merilis trailer teaser pertama untuk 2012 yang memperlihatkan tsunami menerpa Himalaya dan memunculkan pesan ilmiah yang menyatakan bahwa dunia akan berakhir pada 2012, dan bahwa pemerintah dunia tidak mempersiapkan penduduknya untuk peristiwa ini. Trailer berakhir dengan pesan pada pembaca untuk "find out the truth" (cari kebenaran) dengan mencari "2012" menggunakan mesin pencari. The Guardian mengkritik keefektifan pemasaran sebagai "cacat dalam" dan menghubungkannya dengan "situs web yang tidak lagi membuat klaim tentang 2012".
Studio ini juga meluncurkan situs web pemasaran viral yang dioperasikan oleh Institute for Human Continuity yang dibuat-buat, di mana pemburu film bisa mendaftar untuk nomor undian untuk menjadi bagian dari penduduk yang akan diselamatkan dari kehancuran global. David Morrison dari NASA telah menerima lebih dari 1000 pertanyaan dari orang-orang yang mengira situs web tersebut asli dan mengutuknya dan berkata "Aku juga punya kasus remaja menulis padaku dan mengakatan mereka hendak bunuh diri karena mereka tidak ingin melihat dunia berakhir. Kupikir ketika kau berbohong di Internet dan menakut-nakuti anak-anak untuk menghasilkan uang, secara etis itu salah." Situs web pemasaran viral lainnya mempromosikan Farewell Atlantis, sebuah novel fiksi yang dibuat oleh pemain protagonis utama film ini, mengenai kejadian 2012.
Comcast juga telah mengadakan "kampanye tutup jalan" untuk mempromosikan film ini, di mana adegan dua menit dari film ini disiarkan di 450 jaringan televisi komersial Amerika Serikat, stasiun lokal berbahasa Ingris dan Spanyol, dan 89 penyalur televisi kabel dalam siaran 10 menit antara 10:50 malam EDT/PDT dan 11:00 malam EDT/PDT tanggal 1 Oktober 2009. Adegan ini memperlihatkan kehancuran Los Angeles dan berakhir dengan cliffhanger (istilah perfilman), dengan seluruh klip lima menit 28 detik tersedia di situs web Fancast milik Comcast. Surat kabar dagang Variety memperkirakan bahwa, "Siaran ini akan ditayangkan di depan 90% semua rumah yang menonton TV beriklan, atau hampir 110 juta penonton. Bila digabungkan dengan aliran online dan mobile, dapat meningkat lebih dari 140 juta penonton". Sony juga berencana meniru promosi ini di daerah lain.
Rilis
2012 awalnya dijadwalkan dirilis tanggal 10 Juli 2009. Tanggal rilisnya dipindahkan ke 12 November 2009 (13 Nov di AS) untuk keluar dari jadwal musim panas sibuk menjadi bingkai waktu yang studio ini anggap memiliki potensi kesuksesan finansial. Menurut studio, film ini akan selesai untuk tanggal rilis musim panas, tapi perubahan tanggal akan memberikan waktu lebih panjang untuk produksi. Film ini dirilis pada 11 November 2009. Dirilis hari Jumat tanggal 13 November 2009 di Kanada dan Amerika Serikat, dan 21 November 2009 di Jepang. Rilis besar dilakukan di India pada 13 November 2009. Di Britania Raya, sejumlah teater, seperti Vue Cinemas Islington, memiliki jadwal pemutaran pada pukul 8:12 malam (20:12) yang bersamaan dengan judul film.
Penerimaan
Film 2012 saat ini memegang nilai 34% di Rotten Tomatoes berdasarkan 5 review, menyebut berbagai kesalahan ilmiah, naskah yang terkesan malas dan ketergantungan besar pada visual CG. Pada bagian 'critics' di atas, nilainya 22%. Sebagai perbandingan, film ini juga memiliki nilai 'campuran' 56 di Metacritic, berdasarkan 7 review.
Roger Ebert sangat antusias terhadap film ini, memberikannya 3.5 dari 4 bintang, mengatakan film ini "memberikan apa yang dijanjikan, sejak tak ada orang yang akan membeli tiket yang mengharapkan sesuatu yang lain, film ini, bagi para penontonnya, adalah salah satu film paling memuaskan tahun ini."
Kemunculan televisi
Berbicara pada Entertainment Weekly, Emmerich membenarkan bahwa serial televisi yang berdasarkan film ini sedang dibuat. Serial ini akan digunakan sebagai sekuel film dan direncanakan bercerita tentang sekumpulan korban selamat di tahun 2013.
MUI: Jangan Percaya “2012”
Written by Redaksi Web
Wednesday, 18 November 2009 09:09
Di Amerika Serikat, film "2012" mendapat respons massal yang begitu responsif. Secara komersil film ini meraup sukses besar dengan penghasilan Rp 2,1 trilliun meski baru tiga hari diputar. Nah, di Indonesia, film ini menuai kontroversi. Sejak dirilis pertama kali di bioskop tanah air, Jumat (13/11) kemarin, film ini menuai protes dan larangan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Menurut MUI, film ini tak layak ditonton. Di Jawa Timur, film ini dilarang untuk ditonton. Menyusul Solo yang berencana melakukan aksi yang sama.
"Jangan dipercaya. Film itu kan imajinasi dia (sutradara) saja," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia, Ma'ruf Amin, Selasa, (17/11). "Film itu tidak sesuai dengan yang ada di dalam ajaran Islam seperti ada tanda-tanda sebelum kiamat dan sebagainya. Jadi dia tidak sesuai, sekadar hiburan dan imajinasi dia. Jangan dipercaya," ujarnya.
Larangan "2012" dimulai dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, meski fatwa haram tidak dikeluarkan karena dianggap belum menimbulkan mudarat. "Selama belum menimbulkan mudarat, MUI Jatim tidak akan melarang," kata Ketua MUI Jatim, Abdushomad Buchori di Surabaya, Selasa (17/11).
Sekretaris MUI Jatim, Ainul Yaqin, menambahkan pihaknya hanya bisa mengimbau masyarakat agar menjadikan film 2012 sebatas sebagai hiburan. "Bukan meyakininya sebagai ramalan yang pasti akan terjadi."
Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Malang, Mahmud Zubaidi menuturkan, bila memang film tersebut berisi tentang pernyataan bahwa kiamat terjadi pada 2012, maka film itu adalah film yang salah dan bisa menyesatkan masyarakat. Meski masyarakat saat ini sudah terdidik, namun pernyataan tentang kiamat pada tahun ini bertentangan dengan keyakinan Islam.
"Saya memang belum melihat film itu secara langsung. Namun bila benar bahwa filmnya berisi tentang keyakinan kiamat terjadi pada 2012 itu sudah salah. Maka film yang salah sama sekali, tidak mendidik masyarakat kita," ujar Mahmud.
MUI Solo
Setelah dilarang di Jatim, Majelis Ulama Indonesia (MUI) wilayah Solo pun bersiap melarang pemutaran film "2012" di wilayah Solo. Alasannya, film ini dinilai mengarah ke provokasi penontonnya pada ajaran agama tertentu.
"Kami siap melarang, karena ada provokasi, yakni saat terjadi kekacauan dunia, film tersebut menganjurkannya untuk bersembunyi ke gereja-gereja. Provokasi itu yang kita persoalkan, kalau soal animasi tidak jadi masalah," kata Ketua MUI Solo, Zaenal Abidin di Solo, Selasa, (17/11).
Kendati bersiap melarang pemutaran film itu, pihaknya belum mengeluarkan fatwa resmi pelarangan tersebut. MUI Solo, kata dia, bakal mengikuti fatwa MUI pusat.
"Kalau sikap kita jelas melarang kalau ada provokasi semacam itu, namun untuk resminya kita ikut MUI Pusat," terangnya.
Pihak MUI Solo sendiri mengaku belum melihat pemutaran film tersebut secara langsung. Untuk membuktikan ada atau tidaknya unsur provokasi itu, pihak MUI bakal membuktikan sendiri.
"Kami sudah pesan tiket tapi harus menunggu dua hari lagi, kita lihat nanti benar tidak ada unsur provokasi. Kalau benar ya kita siap melarang, kalau soal yang lain kita tidak mempersoalkannya," terangnya.
Fenomenal
Film "2012" memang fenomenal. Film karya sutradara Hollywood, Roland Emmerich, ini menggambarkan kehancuran bumi pada tanggal 21 Desember 2012, yang disesuaikan berdasarkan penanggalan kalender Suku Maya yang berakhir pada waktu itu juga. Di film ini digambarkan bagaimana upaya manusia menyelamatkan ras manusia dari kehancuran bumi.
Setidaknya, film ini sukses mengeksploitasi ketakutan masyarakat dunia tentang akhir dunia. Bahkan, badan antariksa Amerika atau NASA mengaku mendapat ribuan surat elektronik yang mempertanyakan logika ilmiah tentang hari kiamat.
Ilmuwan NASA, David Morrison, mengatakan, tidak ada hal buruk yang akan menimpa bumi pada 2012. Semua tulisan yang menyatakan kiamat akan terjadi pada 2012 hanyalah cerita bohong.
"Saya memang tak punya hak untuk melarang film itu, tapi saya harap, masyarakat dunia mampu membedakan antara bualan Hollywood dan kenyataan," ujar David.
KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar